The world is like a book!

From an early age I have been travelling and moving from one part of the country to another because of my father’s job. And that has been the greatest learning aid for me in my life because it…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Hari Keempat

Seperti pagi-pagi sebelumnya, Soobin berniat menghampiri meja Yeonjun alias meja resepsionis untuk meminta sarapan paginya. Biasanya Yeonjun terlihat duduk di balik mejanya atau tidak ada sama sekali karena sedang pergi mengambil atau mengurus sesuatu. Berbeda untuk hari ini. Pemuda itu terlihat sedang duduk bersama orang lain di resto room dan asik berbincang-bincang, tiga atau empat orang, Soobin tidak dapat menghitung jumlah mereka cukup jelas karena jaraknya sedikit jauh. Melihat itu segera Soobin membelokan langkah kakinya, tidak jadi menemui Yeonjun, untuk kembali ke kamar. Dia akan menunggu sarapannya diantarkan saja.

Dalam perjalanannya menuju kamar, Soobin bertemu dengan Hanna. Perempuan itu berdiri bersama troli yang bermuatan alat pembersih di belakangnya — seseorang mungkin baru saja check out.

“Pagi, Hanna.”

“Selamat pagi, Pak Soobin. Ada yang bisa saya bantu?”

Soobin berjalan mendekat. Mungkin Hanna bisa menjawab rasa penasarannya. “Jangan pakai Pak. Soobin saja. Aku baru 22 tahun, masih anak kuliahan. Panggil kak juga boleh kalau aku lebih tua dari kamu.”

“Ah, iya Kak Soobin. Ada yang bisa Hanna bantu?”

“Itu. Aku mau tanya sesuatu tapi jangan bilang siapa-siapa ya.” Soobin mengedarkan matanya ke sekeliling terlebih dahulu, memastikan bahwa tidak ada orang di sekitarnya. Dia merasa konyol karena seperti sedang melakukan transaksi rahasia dengan Hanna. “Aku sedikit penasaran. Yeonjun itu sudah berapa lama kerja di sini? Dia senior ya di sini?”

Soobin melihat Hanna menaikan kedua alisnya lalu alis itu berkerut.

“Maaf. Maksudnya bagaimana, Kak? Bisa diulangi?”

“Si Yeonjun bagian resepsionis. Dia sudah bekerja berapa lama? Dia staf senior? Soalnya hari pertama aku ke sini aku ketemu dia lagi di pantai terus kemarin katanya dia sudah dipercaya untuk membawa mobil bosnya. Dia pasti bukan staf sembarangan sampai bisa bebas dan dipercaya sebegitunya. Iya, kan?”

“Kak Yeonjun?” Soobin mengangguk. “Dia anak yang punya resort ini, kak,” lanjut Hanna.

Kalau kehidupan ini adalah animasi yang biasa Soobin tonton, pasti di belakangnya sudah muncul petir yang menyambar.

Add a comment

Related posts:

How Much It Costs to Develop an App

This is a question that bothers many business owners. And it is the cost of a developed application that often defines whether an entrepreneur will ever develop it and if so, what software…

Introduction

The success of any business depends on its ability to understand the market and make data-driven decisions. However, the sheer volume of data available can make it challenging to extract meaningful…

How Can You Continue To Choose The Right Actions In Every Moment

It starts with knowing yourself. Knowing what is right to you. It takes being very honest with yourself. Uncomfortably so. Last night I spent an hour writing out every possible fear I had. Fear of…